“Mas.. ayo…. Cepet Dimasukkin … Adek udah nggak kuat lagi….” rengekku memelas.
Mengerti akan hasratku yang tak bisa aku tahan lagi, mas Faiz lalu mendorong pundakku ke depan dan bertumpu pada meja makan.
“Lebarin kakimu dikit dek…. Nah gitu”
Aku terperanjat ketika merasakan, tangan kanan suamiku mencoblos perlahan memekku dari arah pantat.
“Pemanasan…” katanya menenangkanku.
Disodok-sodokkan jemari gemuknya beberapa kali di memekku. Cairanku membanjir. Dengan perlahan, mas Faiz mulai mengarahkan kepala kontolnya kearah memekku. Digesek-gesekkan batang kontol itu diluar bibir kemaluanku.